Bagi seorang introvert berada di
keramaian, menjadi pusat perhatian, ataupun memulai pertemanan adalah kegiatan
yang sangat melelahkan sekaligus menguras banyak tenaga. Hal seperti ini juga
dirasakan oleh seorang mahasiswi semester enam (6) prodi Pendidikan Bahasa
Inggris IAIN Palangka Raya, bernama Nur Azzahro atau lebih akrab dipanggil Noi.
Lewat percakapan singkat, kami mengetahui bahwa dia memiliki tingkat introvert
86% dari sebuah tes psikologi bernama 16 personalities yang ia lakukan diawal
tahun kemarin.
Namun, menjadi introvert tidak
lantas membuatnya tidak mampu berkontribusi dalam kegiatan-kegiatan kampus.
Keadaan telah menempa dan memaksanya untuk keluar dari zona nyaman. Domisilinya
yang bukan asli Palangka Raya melainkan Purbalingga, sebuah kota kecil di Jawa
Tengah, mau tidak mau membuatnya bersosialisasi dan beradaptasi dengan
lingkungan yang benar-benar asing. Latar budaya serta bahasa yang jauh berbeda
adalah hambatan besar lain yang harus ia hadapi. Ia dituntut untuk keluar dari
cangkangnya dan atas bantuan serta dukungan teman-teman dekatnya ia berhasil
melewati masa-masa itu.
Pada awal perkuliahan ia
memutuskan untuk bergabung dengan HMJ Bahasa, serta menjadi anggota SEMA di
tahun 2019. Ia juga aktif dalam berbagai kepanitiaan seperti INACELT 2017 dan
2018 serta EDSA pada tahun 2018, ia menyalurkan salah satu hobi yang tidak
banyak orang tahu yaitu design serta menggambar. Disana ia membantu dekorasi
hingga pembuatan berbagai sertifikat. Dia mengakui bahwa bekerja dibelakang
layar adalah pilihan terbaik bagi seorang introvert, karena disanalah mereka
masih bisa merasa nyaman dengan dirinya sendiri ditengah hiruk pikuk kegiatan
diluar sana.
Dari tugas-tugas kuliah yang
diberikan oleh dosen, ia juga menemukan hobi barunya yaitu video editing. Beberapa
video editannya dapat dilihat di laman Youtub-nya “Nur Azzahro”. Di channel
tersebut dapat kita temukan berbagai macam video editannya dari video
perkenalan kampus hingga beberapa film pendek.
Noi melanjutkan, bahwa berada
jauh dari kampung halaman juga memacunya untuk segera menuntaskan pendidikan
bahasa inggris ini secepat mungkin. Ia lagi-lagi memanfaatkan hobinya untuk
menonton film, serta mendengarkan lagu-lagu barat sebagai media belajar untuk
meningkatkan kemampuan bahasa inggrisnya. Cara ini cukup efektif membantunya
dalam belajar bahasa inggris serta menambah kosa katanya.
“Bagi kami, menjadi seorang
introvert bukan sebuah alasan untuk membatasi aktifitas, kita bisa kok
berkegiatan seperti yang lain, kita
hanya butuh waktu lebih lama untuk dapat berbaur dan perlu sekali dukungan
orang-orang terdekat serta waktu istirahat lebih panjang, untuk mengisi kembali
energi di penghujung hari” pungkasnya.
Narasi: edu/25/07/2019
Narasi: edu/25/07/2019
No comments:
Post a Comment