Palangka
Raya – Seorang Mahasiswi IAIN Palangka Raya, Program Studi Tadris Bahasa
Inggris bernama Amiatul Hasanah, pernah menjabat sebagai musyrifah Ma’had
Al-Jami’ah Periode 2017-2018 sebagai Divisi Kebahasaan selama 1 tahun. Setelah
masa jabatannya telah habis, ia tak lagi tinggal di Asrama, melainkan tinggal
di sebuah kontrakan. Wanita kelahiran 1998 ini berpikir setelah keluar dari
asrama ia ingin membuka peluang usaha les private mengaji baik itu secara
individu maupun berkelompok.
Metode
mengajar yang dia ajarkan adalah Belajar membaca Al-Qur;an beserta Hukum Ilmu
Tajwid dan diskusi. Dia akan mengajarkan
tentang hukum ilmu tajwid dalam membaca al-Qur'an. Dia akan mengajar anak di semua usia, baik laki-laki
ataupun perempuan.
“Saya
akan mengajar dengan bahan pengajaran yang menarik, sesuai dengan tingkat
kemampuan anak” Ujarnya.
Dalam
Perhitungan dia, kalau rata-rata per
anak membayar 5 ribu. Uang itu bukan yang cukup besar namun bisa untuk membantu
para guru ngaji, atau minimal guru ngaji bisa membeli buku-buku baru mengenai metode
pengajaran hukum ilmu tajwid.
“Tak hanya mendapatkan uang,
bekerja sambil kuliah juga membantu dalam
mengasah skill dan kemampuan yang nantinya bermanfaat ke depannya” pikir amy.
Investasi
5 ribu per hari untuk guru ngaji anak-anak adalah investasi yang amat sangat murah untuk
diri sendiri.Jika anak-anak berhasil menjadi anak-anak yang sholeh, maka
bila suatu saat kematian menghampiri, maka anak-anak yang terus mendoakan kita.
Marilah jangan jadi manusia yang pelit
terutama untuk kepentingan agama dan dakwah Islam.
“Kalau anak-anak
kita sudah khatam Al’Quran, jangan biarkan mereka berhenti mengaji, terus
perintahkan anak-anak kita untuk menghafal Al’Quran.Minimal anak-anak kita
hafal dan mengerti artinya seluruh Juz ke-30 Al’Quran.Serta dorong anak-anak
kita untuk belajar lebih dalam dari para Guru ngaji, jangan hanya sebatas
Khatam Al’Quran.Dan anak kita bisa masuk pesantren papan atas seperti Gontor
dan Tebu Ireng dengan mudah karena anak kita hafal Juz ke-30 Al’Quran.Kita harus
terus mendorong anak-anak kita menjadi anak-anak yang sholeh dan sholehah,
selain itu kita juga memiliki alasan untuk menyokong kondisi guru ngaji kita”Tambahnya.
Dinarasikan: ah/edu/10 April 2019
No comments:
Post a Comment